Translate

Tuesday 28 August 2012

Rooney Cidera






READ MORE - Rooney Cidera

Elclasico


Elclasico
READ MORE - Elclasico

Soal MID KLS 5 Smt 1

READ MORE - Soal MID KLS 5 Smt 1

Perawatan Jalak Thailand




Jalak thailand (Sturnus nigricollis/black Collared starling) di pasaran likenali dengan sebutan jalak hongkong. Ukuran tubuh jalak hailand lebih besar dan lebih panjang dari jenis jalak lokal seperti jalak suren, jalak putih, maupun jalak bali yang fisiknya tergolong besar.
A. Ciri-Ciri Fisik
Jalak thailand hampir menyerupai jalak suren. Keduanya dibedakan oleh bulu kepala dan dagu jalak thailand yang berwarna putih semuanya. Jalak thailand yang telah dewasa, dari mantel hingga ke leher dilingkari bulu berwarna hitam. Bulu sayapnya didominasi warna hitam sampai ke bagian ekornya, sedangkan bulu dadanya hingga ke penutup bulu ekornya berwarna putih. Paruh dan kakinya berwarna hitam keabuabuan. Di matanya melingkar warna kuning, garis matanya berwarna kekuningkuningan. Dibandingkan jalak jenis lain dari keluarga Sturnidae, fisik jalak thailand lebih tegak dan ttampak lebih gagah, dadanya pun terlihat lebih bidang.
Jalak thailand yang masih muda (muda hutan) mempunyai bulu pada bagian dagu hingga ke batas dada burung muda hutan berwarna kecokelatan. Keunikan jalak thailand muda yaitu sifat liarnya bisa melebihi burung dewasa dan hal ini bisa menjadi kendala perawatan pada tahap awal.

B. Habitat dan Pakan Alami
Di alam bebas, jalak thailand hidup di kaki bukit atau di daerah dataran tinggi yang tanahnya membentuk kemiringan. Disamping itu lingkungan tersebut memiliki hutan yang agak lebat dan juga terdapat sumber air yang dangkal. Meskipun jalak thailand mencari kebutuhan hidupnya di pohonpohon, tetapi burung ini selalu ada di permukaan tanah.
Pakan alami jalak thailand adalah serangga jenis besar seperti belalang dan kupukupu. Dalam musim berkembang biak, rumput kering dan ranting kayu kering menjadi bahan utama pembuat sarang. Umumnya jenis pohon palem menjadi pilihan untuk bersarang. Dalam sekali musim berkembang biak, jalak thailand bertelur 3—4 butir dan jarang ada yang gagal dalam pengeraman.

C. Perbedaan Jantan dan Betina
Jalak thailand jantan kepalanya lebih besar, bulu yang mengalung di lehernya berwarna lebih cerah, tubuhnya lebih gempal,
ekornya lebih panjang. Sementara jalak thailand yang betina kepalanya lebih kecil, bulu yang mengalung di lehernya tampak kusam, tubuhnya lebih kecil, ekornya lebih pendek.
Burung jantan maupun betina bisa berkicau, tetapi yang jantan lebih rajin. Namun, ciri itu hanya terlihat pada jalak thailand yang tergolong dewasa. Sementara untuk membedakan jenis kelamin pada burung anakan atau muda hutan hanya dengan memperkirakan besar kepala dan panjang fisiknya.

D. Daya Tarik Jalak Thailand
Daya tarik yang paling menonjol dari jalak thailand adalah suara dan kemampuannya menirukan kicauan burung lain.
1. Peniru kelas tinggi
Jalak thailand mampu menyuarakan dengan baik kicauan yang ditirunya. Bahkan suara yang dikitaukannya bisa lebih baik dari kicauan burung aslinya. Vokal suara jalak thailand yang terbentuk seperti halnya poksai hitam dan robin asal Cina. Jadi, kalau jalak thailand menirukan suara burung tersebut maka suara yang dikicaukannya akan sama. Kalau rajin dilatih, jalak thailand yang masih anakan bisa mengoceh seperti beo.
Tipe kicauan jalak thailand cukup besar, keras, dan tajam. Sebaiknya, ciriciri suara yang akan ditirunya juga tidak jauh berbeda. Suara burung yang baik untuk ditiru jalak thailand di antaranya hwa mei, jokjok, robin (betina/jantan), kenari, prenjak, ciblek, dan burungburung lain yang memiliki suara keras dan vokalnya berbentuk. Kalau burung pendampingnya masih sekerabat dengan jalak maka suara yang kelak akan ditonjolkan kemungkinan adalah kicauan keras, tajam, tetapi vokalnya tak berbentuk seperti halnya suarasuara jeritan.
2. Bisa ditampilkan dalam kontes
Dalam kontes, kriteria suaranya belum memungkinkan bisa mendapat nilai baik. Namun, dengan kemampuannya menirukan suara burung lain, kombinasi suara asli dengan suara burung yang ditirukan itu dapat menunjang penampilannya dalam kontes. Agar jalak thailand tampil baik dalam kontes, paling tidak mampu mengicaukan 5—7 jenis suara burung lain. Diharapkan suara yang ditirunya merupakan kombinasi antara suara kicauan yang vokalnya berbentuk dan yang ridak berbentuk supaya kelak ada variasi suara yang unik.

E. Kelemahan Jalak Thailand
Jalak thailand mempunyai kelemahan yang bersifat permanen maupun temporer, tergantung pada perawatannya. Kelemahan ini bisa terjadi pada semua tingkatan usia jalak thailand yang masih bakalan, terutama pada burung bakalan yang usianya tergolong dewasa. Berkaitan dengan itu, tahap awal pemeliharaan sangat menentukan kualitas suara kicauan dan penampilan jalak thailand.
1. Burang dewasa agak sulit dijinakkan
Jalak thailand dewasa agak sulit dijinakkan dalam waktu singkat. Sekalipun burung dewasa cukup liar, tetapi keliarannya tidak berlebihan seperti hwa mei yang diimpor dari Cina. Bahkan untuk menjinakkan jalak thailand yang liar masih lebih mudah dan lebih cepat daripada menjinakkan bakalan jalak suren dewasa.
2. Bisa memiliki gaya salto
Gaya salto sering dilakukan burung bakalan liar ketika merasa terganggu atau ketakutan. Gaya ini sebaiknya dicegah karena dapat mengurangi nilai saat dikonteskan, meskipun burung tersebut memiliki suara kicauan yang baik.
Timbulnya gaya salto pada burung biasanya akibat kesalahan perawatan, terutama pada tahap awalnya. Bila Anda belum berpengalaman merawat burung berkicau jenis impor, lebih baik memelihara jalak thailand yang masih anakan.
3. Bisa mengatur waktu berkicau
Jalak thailand tidak terlalu sering berkicau atau bisa mengatur waktu berkicau. Kendala semacam ini bisa diatasi dengan menempatkan burung lain yang cukup rajin berkicau. Burung tersebut harus memiliki suara kicauan yang baik bila ditiru, misalnya robin jantan atau betina. Penempatan burung seperti ini dapat merangsang jalak thailand menjadi lebih rajin berkicau. Berarti kebiasaan mengatur waktu dalam berkicau dapat diubah dengan cara seperti itu.

F. Petunjuk Pembelian
Tingkat usia jalak thailand sangat berpengaruh pada proses perawatan dan juga daya serapnya dalam menirukan suara burung lain. Oleh karena itu, sebelum membeli bakalan burung, hendaknya dipertimbangkan dahulu.
1. Ciri bakalan yang baik
Bakalan jalak thailand sebaiknya dipilih yang sehat, masih muda, dan tidak cacat fisik. Kriteria lain yang bisa dijadikan ukuran, antara lain kepalanya tampak besar, dadanya bidang, badannya tampak panjang, dan matanya bersinar.
2. Kisaran harga
Harga jalak thailand di pasaran tergolong murah bila dibandingkan dengan burung impor unggulan lainnya. Yang tergolong agak mahal adalah burung yang masih anakan, apalagi jika pengirimannya terlambat, pedagang burung (agen) bisa menjual 1,5—2 kali lipat dari harga biasanya.
Di pasar burung di Jakarta, harga bakalan dewasa dan muda hutan sekitar Rp 60.000,00/ekor. Sementara, harga anakannya bisa mencapai Rp 80.000,00—Rp 90.000,00/ekor dan kalau sedang kosong bisa mencapai Rp 100.000,00. jalak thailand yang sudah rajin berkicau harganya lebih dari Rp 150.000,00. Kisaran harga itu mengacu pada harga di awal tahun 1998.

G. Petunjuk Perawatan
Perawatan jalak thailand bakalan yang tergolong dewasa memerlukan perlakuan khusus pada tahap awal. Sementara burung bakalan anakan tidak boleh dibuat terlalu jinak kalau sasaran pemeliharaan untuk ditampilkan dalam kontes.

1. Sangkar dan perlengkapan
Sangkar untuk burung dewasa atau burung muda hutan yang masih terlalu liar harus dibedakan dengan burung anakan. Sangkar untuk burung dewasa liar sebaiknya jerujinya lebih kecil dan agak rapat supaya pangkal paruhnya tidak mudah terluka saat burung tersebut ingin menerobos keluar.

a. Ukuran sangkar bakalan dewasa dan muda hutan
Agar jalak thailand tidak melakukan salto sebaiknya digunakan sangkar yang berukuran kecil (jarak antara kepala saat burung ada di tenggetan dan atap sangkar hanya 5—10 cm) agar ruang geraknya menjadi terbatas. Sangkar biasanya berukuran panjang 26 cm, lebar 26 cm, dan tinggi 36 cm. Karena sangkar berukuran kecil maka harus rajin dibersihkan. Sangkar kecil ini digunakan sampai burung benarbenar jinak. Waktu yang dibutuhkan untuk menjinakkannya sangat tergantung pada cara perawatan, paling cepat 2—3 bulan.
Bentuk sangkar yang baik untuk jalak thailand adalah segi empat. Bentuk sangkar lainnya kurang sesuai dengan postur tubuhnya yang besar dan selalu tegak.

b. Ukuran sangkar bakalan anakan
Sangkar bakalan anakan sebaiknya yang besar, ukurannya kirakira panjang 30 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 60 cm. Sangkar seukuran ini bisa digunakan hingga burung menjadi dewasa, tetapi kualitas dan kebersihannya harus diperhatikan karena burung muda (anakan) selalu turun ke dasar sangkar.

c. Tenggeran
Tenggeran untuk jalak thailand sebaiknya berdiameter minimal 2 cm, terbuat dari ranting yang kuat, liat, dan tahan lama. Sebelum ditempatkan dalam sangkar, permukaan kayu harus bersih dan tidak tajam.

d. Tempat pakan dan tempat minuman ;
Tempat pakan dan tempat minuman, maupun tempat ulat untuk jalak thailand tidak perlu terlalu besar. Tempat minuman sebaiknya dipilih yang bagian permukaannya kecil agar airnya tidak dipergunakan untuk mandi.

2. Penempatan sangkar
Penempatan sangkar jalak thailand dewasa dan yang masih muda hutan, sekalipun liar, tidak perlu terlalu tinggi. Justru jalak thailand yang masih anakan harus ditempatkan agak tinggi (setinggi gapaian tangan). Untuk itulah, sangkar kecil pada burung bakalan dewasa atau yang muda hutan sebaikriya diberi tutup pada bagiari atasnya agar burung bakalan yang masih liar tidak selalu melihat ke bagian atas sangkar seperti ingin mencari jalan keluar.
Sangkar burung bakalan yang masih liar sebaiknya tidak digantung, tetapi ditempelkan di dinding. Sangkar ditempatkan saling berjauhan sehingga burung tidak bisa saling melihat. Beberapa burung berkicau jenis lain ditempatkan di dekatnya supaya burung bakalan lebih tenang dan suaranya bisa ditiru.

READ MORE - Perawatan Jalak Thailand

Perawatan Burung Anis Merah


Anis merah (AM) harus diakui merupakan salah satu burung primadona. Tak mengherankan kalau burung ini sangat banyak penggemarnya. Konon, merawat AM merupakan pekerjaan yang melahkan. Tentunya itu berlaku untuk penghobi yang baru saja terjun ke dunia kicauan, atau penghobi lama tetapi belum secara intens memelihara anis merah.
Padahal, menurut sebagian penghobi yang telah lama berkutat dengan AM, burung ini cukup mudah penanganannya. Tentu saja jika kita telah mengetahui dan memahami karakter atau sifat dasar dari burung tersebut. Apa karakter dasar anis merah?
Berikut ini saya sampaikan tips dari Om Ivan Smartmastering (smartmastering.com), yang semoga bisa menjadi masukan untuk penggemar anis merah.
KARAKTER DASAR AM
Sensitif dan perlu waktu untuk bisa beradaptasi terhadap perubahan fisik dan psikis. Perlakuan kasar serta perubahan ornamen pada kandang misalnya, atau perubahan suasana lingkungan yang drastis, bisa membuat anis merah stres.
Pembosan dan selalu butuh suasana baru. Apabila berada di satu tempat dengan waktu yang relatif lama, maka burung ini menjadi malas untuk berkicau lagi. Cobalah secara berkala selalu memindahkan tempat gantangannya. Misalnya: Selama ini digantang di depan rumah, kemudian digantang di samping rumah. Ini merupakan salah satu misteri pada burung tersebut.
Birahi yang cenderung mudah naik. Burung anis merah sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang berlebihan (over), penjemuran yang berlebih dan melihat burung anis merah lain, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
Sangat manja. Hampir rata-rata burung anis merah tidak akan mau bunyi dan tidak akan mau teler apabila ia melihat orang yang sehari-hari merawatnya. Karena burung tersebut secara psikologis telah menganggap perawat atau pemiliknya sebagai pasangan. Aneh memang, tapi itulah kenyataannya. Biasanya pada waktu kontes atau lomba pada burung kelas anis merah, joki yang menggantang burung dan joki lapangan adalah orang yang tidak pernah berhubungan atau terlibat dalam perawatan harian pada burung tersebut.
Mudah jinak. Karena sifat manjanya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada perawat atau pemiliknya.
PEMILIHAN ANIS MERAH YANG BAIK
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung anis merah.
Berkelamin jantan, ciri-ciri burung anis merah berjenis kelamin jantan dapat dilihat dari postur tubuh yang panjang serasi, ekor lebih panjang, tulang belakang dan supit kecil rapat, warna bulu lebih tegas, paruh berwarna lebih gelap, warna bulu di bawah paruh bagian bawah lebih pudar, mata besar melotot, bentuk kepala lebih besar dan bergerak lincah.
Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan burung anis merah yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
Postur badan, pilihlah bahan anis merah yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
Lincah dan dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
Berdiri pada posisi kepala mendangak 45 derajat. Boleh percaya boleh tidak, apabila anda mendapatkan bahan yang seperti ini, dijamin umur 7 bulan sudah ngerol dan mulai teler.
MAKANAN YANG SESUAI UNTUK ANIS MERAH
Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung anis merah. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
Buah Segar, burung ini sangat menyukai buah Pepaya, Pisang Kepok Putih, Apel, Pir, Tomat dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak pemberian buah Pepaya, karena buah Pepaya mengandung vitamin C yang tinggi sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Di samping itu, buah Pepaya sangat mudah dicerna dan sangat cocok dengan sistem metabolisme rata-rata burung pemakan buah.
EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung anis merah yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.
PERAWATAN DAN STELAN HARIAN
Perawatan harian untuk burung anis merah relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.
Berikut ini Pola Perawatan harian dan Stelan Harian untuk burung anis merah:
Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer, Air Minum dan buah segar.
Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis. Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau burung-burung master.
Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali di teras, boleh dimandikan bila perlu.
Berikan Jangkrik 1 ekor pada cepuk EF.
Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
PENTING
Kroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
Pemberian Cacing diberikan 2 ekor 1x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi.
Buah Segar diberikan rutin setiap hari, dengan format: Hari Senin sampai hari Kamis berikan buah Pepaya, hari Jum’at dan hari Sabtu berikan Apel atau Pisang atau buah lainnya.
Berikan multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
PENANGANAN APABILA KONDISI OVER BIRAHI
Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1 sore
Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00)
Berikan Cacing 1 ekor 2x seminggu
Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja
Burung sebaiknya diisolasi, jangan melihat dan mendengar suara burung anis merah lain dahulu untuk sementara waktu.
PENANGANAN APABILA KONDISINYA DROP
Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 3 pagi dan 3 sore
Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3x seminggu
Tingkatkan porsi pemberian Cacing menjadi 2 ekor 3x seminggu
Mandi dibuat 2 hari sekali saja
Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung anis merah lain dahulu
Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari
PERAWATAN DAN STELAN UNTUK LOMBA
Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung anis merah:
H-3 sebelum lomba, jangkrik bisa dinaikkan menjadi 2 ekor pagi dan 2 ekor sore.
H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 1 ekor saja.
Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.
PENTING
Jangan memberikan Ulat Hongkong dalam menggenjot birahi pada burung anis merah. karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat meningkat dan menjadi tidak stabil.
Sebaiknya, joki lapangan adalah orang yang tidak pernah terlibat didalam perawatan harian pada burung anis merah tersebut.
PERAWATAN DAN STELAN PASCA LOMBA
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan pasca Lomba untuk burung anis merah:
Porsi EF dikembalikan ke stelan harian.
Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
PERAWATAN DAN STELAN PADA MASA MABUNG
Mabung (moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung menjadi rusak.
Pada masa mabung ini, metabolisme tubuh burung meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal. Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidakseimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.
Berikut ini Pola Perawatan masa mabung:
Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: stelan jangkrik dibuat 4 ekor pagi dan 4 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi dan Cacing 2 ekor 3x seminggu.
Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
Perbanyak pemberian buah pepaya, karena buah pepaya sangat mudah dicerna sehingga melancarkan proses metabolisme tubuh burung. Disamping itu buah Pepaya banyak mengandung banyak vitamin C yang akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh burung.
Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.
READ MORE - Perawatan Burung Anis Merah

Negara-Negara Asean

READ MORE - Negara-Negara Asean

Lembar Kerja Siswa Kelas 5 Semester 2

READ MORE - Lembar Kerja Siswa Kelas 5 Semester 2

Monday 27 August 2012

100 cara menaikkan Traffic Blog

This summary is not available. Please click here to view the post.
READ MORE - 100 cara menaikkan Traffic Blog

Foto Macam - macam Burung Jalak

Burung jalak Bali.


Jalak Suren


Jalak Hongkong


Jalak Kebo



READ MORE - Foto Macam - macam Burung Jalak

Surat Edaran Hut Ri 2012

READ MORE - Surat Edaran Hut Ri 2012

Permendikbud-nomor-44-tahun-2012

READ MORE - Permendikbud-nomor-44-tahun-2012

Sunday 26 August 2012

Kisi-Kisi UKG Pelajaran EkoNomi

READ MORE - Kisi-Kisi UKG Pelajaran EkoNomi

Harga burung-update Januari- Maret 2012


Daftar harga burung dan beberapa unggas dan hewan peliharaan lain pada pertengahan Maret 2012 di Solo dan sekitarnya.
  1. Anis Ampenan trotolan 200.000, dewasa hutan 110.000
  2. Anis Cendana trotolan 350.000, dewasa hutan 250.000
  3. Anis Kembang – jaminan jantan 400.000 acak 350.000
  4. Anis Merah trotol – jaminan jantan 1 juta-1,3 juta, acak (bisa jantan-bisa betina) 650.000
  5. Ayam hutan remaja jantan 300.000, betina 100.000
  6. Ayam hutan tangkapan dewasa 350.000
  7. Ayam kate dewasa 250.000-300.000/ pasang
  8. Ayam ketawa anakan betina 150.000
  9. Ayam ketawa anakan jantan 350.000
  10. Ayam ketawa dewasa jantan atau betina 700.000
  11. Ayam serema 700.000/pasang
  12. Beo anakan 850.000
  13. Beo dewasa hutan 500.000
  14. Betet 300.000-400.000
  15. Blackthroat jantan 1.750.000, betina 1.500.000
  16. Branjangan jawa 800.000
  17. Branjangan kalimantan 250.000
  18. Branjangan NTB 100.000
  19. Cendet/pentet tangkapan hutan 60.000
  20. Cendet/pentet trotolan 90.000
  21. Ciblek gunung dewasa hutan 250.000
  22. Ciblek kebun 200.000
  23. Ciblek kebun dewasa hutan 150.000
  24. Ciblek kebun trotolan 150.000
  25. Ciblek sawah dewasa hutan 80.000
  26. Cililin dewasa hutan 1.000.000
  27. Cucak ijo sumatra dewasa hutan 600.000-700.000
  28. Cucak ijo sumatra trotolan 700.000-800.000
  29. Cucak jenggot 150.000-200.000
  30. Cucak keling 50.000
  31. Cucak kencur/ bayeman 90.000
  32. Cucak rante dewasa hutan 100.000-125.000
  33. Cucak rante trotolan 250.000
  34. Cucak tembak/kapas tembak 350.000
  35. Cucakrowo anakan penangkaran (3-4 bulan) 3.000.000-4.000.000
  36. Cucakrowo tangkapan hutan 4.000.000-5.000.000
  37. Decu dewasa hutan 100.000-150.000
  38. Decu trotolan 175.000-200.000
  39. Derkuku hutan 50.000
  40. Gagak 700.000-1.000.000
  41. Gaok 450.000
  42. Gelatik belong 150.000
  43. Gelatik putih/silver/ krem 800.000-1 juta/pasang
  44. Gelatik Wingko 75.000-100.000
  45. Jalak bali trotolan/anakan 6.500.000
  46. Jalak putih 450.000-650.000
  47. Jalak suren jawa trotolan penangkaran 350.000-500.000
  48. Jalak suren sumatera dewasa hutan 200.000
  49. Kacamata/pleci 20.000-25.000 (yang sudah jadi 500.000, dada kuning/putih 20.000, NTB 35.000-50.000)
  50. Kacer jawa trotolan 500.000, dewasa hutan 350.000
  51. Kacer poci/skoci trotolan 200.000, dewasa hutan 150.000
  52. Kenari AF yorkshire 450.000
  53. Kenari F1 yorkshire 1.000.000
  54. Kenari F2 yorkshire 2.000.000-2.500.000
  55. Kenari lokal bakalan bond 120.000
  56. Kenari lokal bakalan hijau 100.000
  57. Kenari lokal bakalan kuning 150.000
  58. Kenari lokal bakalan orange/sunkis 350.000
  59. Kenari lokal bakalan putih 250.000
  60. Kenari yorkshire betina 5.000.000-7.000.000
  61. Kenari Yorkshire jantan 7.000.000-10.000.000
  62. Kepodang bali/ sumbawa 250.000
  63. Kepodang jawa 350.000-500.000
  64. Kolibri tangkapan hutan 100.000
  65. Kutilang 90.000
  66. Kutilang emas 100.000
  67. Kutilang malaysia 90.000
  68. Kutilang sumatera 160.000
  69. Laura 90.000
  70. Lovebird anakan non klep kuning 800.000/pasang
  71. Lovebird anakan non klep/kacamata warna acak 600.000/pasang
  72. Lovebird klep/kacamata albino mata hitam anakan 1.500.000, dewasa 2.500.000
  73. Lovebird klep/kacamata albino mata merah anakan 1.800.000, dewasa 3.000.000
  74. Lovebird klep/kacamata biru anakan 500.000-600.000, dewasa 800.000
  75. Lovebird klep/kacamata hijau (kepala hitam/merah) anakan 500.000-600.000, dewasa 800.000
  76. Lovebird klep/kacamata kepala emas anakan 700.000, dewasa 1.200.000
  77. Lovebird klep/kacamata lutino mata hitam anakan 2.500.000, dewasa 3.000.000
  78. Lovebird klep/kacamata lutino mata merah anakan 3.000.000-4.000.000, dewasa 6.000.000-8.000.000
  79. Lovebird klep/kacamata pastel kuning anakan 900.000, dewasa 1.500.000
  80. Lovebird klep/kacamata pastel putih anakan 800.000, dewasa 1.000.000
  81. Mantenan 70.000
  82. Manyar dewasa 35.000
  83. Manyar trotolan 50.000
  84. Mbotok 600.000
  85. Merpati potong 40.000
  86. Murai air 200.000
  87. Murai batu aceh/medan trotolan hutan jantan 1.750.000, dewasa hutan 1.500.000
  88. Murai batu kalimantan/borneo dewasa hutan 350.000
  89. Murai batu nias (ekor hitam) trotolan 500.000, dewasa hutan 350.000; murai nias raja trotolan 800.000, nias jadi 1.500.000 – 3.500.000
  90. Palek/falk 1.200.000/pasang
  91. Pancawarna 600.000
  92. Parkit 90.000/pasang
  93. Parkit holland 1.800.000/pasang
  94. Pelatuk batu 50.000
  95. Pelatuk bawang 600.000-800.000
  96. Pelatuk brambang 125.000
  97. Pelatuk sampit 170.000-200.000
  98. Poksai jambul sumatera 300.000
  99. Poksay impor (jumlah terbatas) 1.600.000
  100. Prenjak 90.000
  101. Puter 45.000
  102. Rambatan 170.000, rambatan jadi 300.000
  103. Rio-rio 90.000
  104. Robin 700.000
  105. Samyong 500.000-650.000
  106. Sanger/singer (helda sanger) jantan 1.000.000-1.500.000, betina 800.000-1.000.000
  107. Selendang biru dewasa hutan 35.000
  108. Selendang biru trotolan 100.000
  109. Sirtu dewasa hutan 50.000
  110. Sirtu trotolan 100.000
  111. Srigunting biasa 160.000
  112. Srigunting kantil 600.000
  113. Srikatan dewasa hutan 45.000
  114. Srikatan trotolan 90.000
  115. Srindit jawa 60.000-100.000
  116. Srindit kalimantan/sumatera (paruh hitam) 100.000-150.000
  117. Sulingan /Tledekan dewasa hutan 200.000
  118. Sulingan/tledekan laut 150.000
  119. Sulingan/Tledekan trotol 350.000
  120. Tengkek buta 1.200.000
  121. Tengkek supit udang 100.000
  122. Tralis/blereng 60.000
  123. Trontong 200.000
  124. Trucukan dewasa hutan 40.000
Hewan lain:
  1. Bajing/tupai 75.000
  2. Kelelawar 100.000
  3. Kelelawar besar/kalong 300.000 (sumber omkicau.com)
READ MORE - Harga burung-update Januari- Maret 2012